Ketika si 4,5 Tahun Mulai Bertanya tentang Kehamilan
Annyeong..
Punya anak lumayan agak kritis itu sebuah anugerah, walau kadang pertanyaannya masih bikin emak shock. Aku mau sharing tentang anakku, Anjani, yang udah mulai agak kritis di usia 4,5 tahun ini. Surprisingly, dia udah mulai nanya tentang kehamilan. Awalnya karena Anjani melihat isi buku posyandunya yang warna pink itu, banyak gambar ibu hamil dan bayi yang baru lahir. Anjani mulai nanya, kenapa ibu di buku bisa hamil, mama bisa hamil. Oke, aku pun tidak menutupinya. Aku bilang kalau mama bisa hamil karena menikah sama papa, saya beri tau dia foto-foto pernikahan kami. Jadi hamil itu harus menikah dulu. Udah cukup sampai di situ. Padahal dalam hatiku masih sangsi, bener nggak ya jawabnya gini, hahaha... Apalagi untuk usianya yang masih balita, nggak mungkin dong ya jelasin sampai detail? Kemudian aku coba lanjutkan lagi, sambil aku lihatkan video animasi janin di channel Youtube, kalau bayi itu ada di dalam rahim, tumbuh besar mulai dari jari-jari hingga bentuk sempurna di dalam rahim dan lahir lewat vagina. So, gimana sih cara menjelaskan sama si balita kalau nanya tentang kehamilan?
Santuyyy
Tips pertama, emaknya santuyyy dulu... jaman sekarang beda sama jaman dulu yang kalau bahas seks dianggap tabu. Jadi kalau jaman sekarang sebisa mungkin kita bawa santai aja bund pertanyaan ajaib mereka walau sedikit kaget. Kalau misal nih mentok nggak bisa jawab, ya udah ditunda dulu, bisa bilang 'nanti kita cari jawabannya bareng-bareng yah' dan tepati itu bund. Kalau nggak ditepatin biasanya si anak ngejar terus sampai dapat jawabannya.
Jujur namun Tetap Hati-Hati
Jawab jujur apa adanya, tapi tetap pilih kata yang pas untuk anak. Jangan ada yang dibelokkan, misal nih ya bilang aja kalau adek bayi itu di dalam rahim, alih-alih bilang di perut. Perut itu tempat makanan, kalau rahim itu tempat adek bayi. Nah, waktu Anjani kujelasin kayak gini, sontak aja dia jawab 'aku juga punya ya? aku bisa hamil?'. Jeng jeng..... aku langsung bilang, 'lho iya, Anjani bisa hamil tapi nanti kalau udah menikah kayak papa mama'.
Bercerita tentang Dirinya
Salah satu strategi yang 'ngena' di anak adalah menceritakan dirinya sendiri. Aku juga memperlihatkan foto-foto USG jaman hamil Anjani juga. Anjani juga di rahim mama dulu, tumbuh besar lalu lahir lewat vagina dibantuin perawat. Clear. Anjani terpuaskan.
Bisa juga nih bunda kalau mau nambahin jawaban berlandaskan agama. Arahkan jawaban anak kepada :
- (Sifat-sifat) Allah Sang Pencipta dan kekuasaan-Nya;
- Bagaimana Dia menghidupkan makhluk tak bernyawa;
- Bagaimana Dia mencabut nyawa makhluk hidup;
- Bagaimana Dia menciptakan Adam dari tanah;
- Kemudian bagaimana Dia menciptakan anak keturunan Adam di dalam rahim para ibu, setelah Dia menciptakan Adam tadi;
- Bagaimana hebatnya kekuasaan Allah tampak pada penciptaan rahim, padahal rahim bisa berisi manusia; sebuah tempat yang sesuai untuk tinggalnya si janin selama tempo tertentu;
- Bagaimana si janin berubah-ubah, dari nuthfah (mani), kemudian berubah menjadi ‘alaqah (segumpal darah), selanjutnya berubah menjadi mudhghah (segumpal daging) yang sempurna maupun yang mengalami keguguran.
Si ibu juga bisa menjelaskan tentang ajal yang Allah tetapkan bagi si janin. Kemudian dengan kuasa Allah, Dia keluarkan si janin dari rahim ibunya, sebagaimana Dia “mengeluarkan” anak ayam dari telur.
(sumber : https://muslimah.or.id/5425-anak-bertanya-tentang-mekanisme-kehamilan-bagaimana-menjawabnya.html)
Kalau aku belum menjelaskan sedetail itu karena dilihat dari usia anakku yang masih balita. Penjelasanku hanya sebatas bahwa Allah itu menciptakan manusia dan meniupkan ruh ke dalam rahim lalu berkembang menjadi janin kemudian bayi.
Seperti itulah sedikit ceritaku. Semangat menjadi orang tua pembelajar!
Ini Kata Anggi.
Bagaimana dengan Kata Kamu?
Jogja, 21 Juni 2021
Anggi
4 komentar
Wah saya yakin sih anjani bakal jadi aktivis nantinya bru 4.5 tahun aja udah angat kritis,,
BalasHapusMama nya juga keren jawabannya..
Bisa jadi oelajaran buat saya jika nanti punya anak heeh
Alhamdulillah haha next Najwa Shihab
HapusBagus banget kalau dari kecil udah aktif bertanya-tanya, dan dari kita sendiri pun menjawabnya dengan benar, sesuai, dan gak dialih-alihkan. Anjani polos bangett tapi pinterrrr, smg bisa lebih aktif lagiii.. gemes gemes
BalasHapusiyaa.. emaknya jadi ikut belajar lagi.. aamiin ya Allah
HapusTerimakasih sudah meninggalkan komentar. Nanti saya kunjungin balik :)